ANASTASIA ROMANAOV, Putri Czar dari Rusia

Korban:

Nicholas II; istrinya, Alexandra; kelima anaknya: Olga, Tatlana, Marie, Anastasia, dan Alexis; seorang dokter istana; sejumlah pembantu dan pelayan istana.

Catatan Kematian:

17 Juli 1918, menjelang Revolusi Bolshevik, Czar Rusia, istrinya, anak-anaknya, dokter keluarga, dan sejumlah pembantu dan pelayan istana digelandang ke lantai bawah istana. Tragisnya, disana mereka dihadiahi hujan peluru dan tusukan bayonet. Menerut saksi mata, tubuh mereka hancur berkeping dan terguyur cairan zat asam. Dua diantara mereka hangus.

Misteri pembunuhan:

Dalam "permainan" yang diperkirakan sebagai Roussian Roulette, "penyapu bersih" keluarga kerajaan ini, rupanya membiarkan lolos dua orang anggota kerajaan dari hujan peluru. Menurut rumor yang beredar, Anastasia Romanov dan adiknya Alexis, kemungkinan bisa bertahan dari luka yang dideritanya.

Saksi mata setempat melihat putri kaisar ini terduduk dan berteriak, setelah diberondong peluru. Bertahun-tahun setelah kejadian itu, sejumlah orang mengaku sebagai Anastasia Romanov. Diantara "Anatasia Romanov" yang paling mendapat publikasi luas adalah Anna Anderson Manahan---meninggal di Cahrlottesville, Virginia, tahun 1984 dalam usia 82 tahun.

Selama 60 tahun, ia berusaha meyakinkan khalayak luas, dialah Anastasia yang hilang dulu. Ia juga pernah mengajukan gugatan atas mahar senilai 85 juta dollar Amerika yang diduga berada di Jerman. Namun, kasus ini diberhentikan karena bankir Jerman menyatakan tak adanya keberadaan dana perwalian(trust fund) itu.

Meski, perjuangan ini pernah difilmkan, pengakuannya tetap difilmkan. Lucunya, Manahan tak bisa berbicara dalam bahasa Rusia---inilah faktor utama penolakan pengakuan itu. Namun, ia masih menyisakan pertanyaan, benarkan ia Anastasia Romanov yang lolos dari pembunuhan atau yang meninggal bersama keluarga kerajaan yang lain?

Penyelidikan Forensik:

Bill Maples, ahli antropologi forensik; Lowell Levine, wakil direktur unit ilmu forensik Kepolisian New York; Michel Baden, ahli patologi dari New York; dan Catherin Oakes, mikrotomis (microtomist) dari Kepolisian New York.

Petunjuk yang ditemukan:

1991, pemerintah Rusia melakukan pengalian kuburan jasad sembilan orang yang diduga sebagai kaisar bersama keluarga dan pembantunya. Dari situs kuburan itu juga ditemukan sejumlah peluru dan jerigen asam yang sudah rusak. Tak lama setelah penggalian, para ahli dari A.S., termasuk Maples dan Levine, datang kesebuah lab. di Yekaterinburg---800 km dari Moskow.

"Diantara jasad-jasad itu, terdapat luka tembak pada tiga tengkorak, kemudian gigi-gigi dan tengkorak-tengkorak itu meninggakan "goresan" dan juga mengalami erosi akibat cairan asam," jelas Maples.

Satu hal yang tetap tak terlacak: kematian Anastasia. Karena, kerangka wanita berusia 17 tahun tetap tak diketemukan. Menurut Maples, satu-satunya cara untuk melacaknya adalah menemukan lobang api yang berisi dua tubuh yang diduga telah terbakar. Menurut catatan sejarah, tubuh yang terbakar adalah Alexiss dan pelayan wanita.

Namun, lanjut Maples, bisa jadi tubuh terbakar itu justru Anastasia. Jika, dua tubuh itu berusia belasan, maka dapat dipastikan Anastasia terbukti tak lolos dari maut waktu itu.

Kesimpulan:

Analisa DNA yang dilakukan para ilmuwan Inggris memperkuat temuan penyidik forensik yang pergi ke Rusia. Setelah membandingkan contoh darah Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth, yang masih berhubungan darah dengan istri Czar. Dengan jaringan yang diambil dari Yakateringburg, para ahli menemukan kecocokan. Dan untuk sementara nasib Anastasia masih dipertanyakan.

Penyelidikan Rusia mengatakan bahwa mayat Anastasia terdapat diantara jasad-jasad lainnya, sedangkan ahli A.S. tak sependapat. Baru-baru ini seikat rambut yang konon milik Anastasia ditemukan. Dan dari situ diharapkan jejak yang berkabut mulai tersibak. Apakah gen itu cocok dengan gen Pangeran Philip? Kita tunggu saja hasilnya.