Dua Nelayan Tewas Ditembak Kapal Asing

Belawan,
Kapal Angkatan Laut (KAL) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan kapal Satuan Polisi Air (Sat Pol Air) Belawan masih menguber pelaku penembakan yang menewaskan dua anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Baginda I di perairan Selat Malaka, Ujung Tamiang, Kabupaten Aceh Timur. Akan tetapi, sampai hari Sabtu (28/10) belum diperoleh laporan apakah sudah berhasil ditangkap atau belum.

"KAL yang ditugaskan melakukan pengejaran sampai sekarang belum kembali ke pangkalan," kata Perwira Penerangan Lantamal I, Kapten Laut (KH) Wawan Gunawan yang dihubungi hari Sabtu di Belawan.

Laporan Nakhoda KM Baginda I, Hasanuddin menyebutkan, ketika Jumat (27/10) mereka memasang jaring untuk menangkap ikan di kawasan laut Ujung Tamiang, tiba-tiba terlihat sebuah kapal nelayan tanpa nomor selar menuju arah jaring yang mereka pasang. Hasanuddin dan ABK KM Baginda I lainnya berteriak-teriak sambil memberi isyarat agar jaring mereka jangan ditabrak.

Kapal nelayan tanpa nomor selar itu tidak mengacuhkannya. Malah salah seorang ABK-nya melepaskan tembakan berkali-kali menggunakan senjata otomatis mirip AK-47. Dua ABK KM Baginda I yang berada di geladak, Nurdin (32) dan Muzakir (20) terkena tembakan dan jatuh terkapar berlumuran darah. Sebelum sempat diberi pertolongan, keduanya menghembuskan napas terakhir. Kapal itu diduga kuat kapal asing dan ciri-cirinya mirip kapal nelayan dari Thailand.

Walau dua korban telah jatuh, ABK kapal nelayan asing itu belum puas. Malah bergabung dengan kapal ikan yang juga tanpa nomor selar (diduga juga kapal nelayan Thailand---Red), mereka mendekati KM Baginda I. Secepatnya KM Baginda I putar haluan dan melarikan diri ke pantai sampai akhirnya melapor ke Sat Pol Air di Belawan.

Hasanuddin dan ABK KM Baginda I lainnya menduga, para ABK nelayan asing itu takut aksi mereka menjarah ikan di perairan Indonesia dilaporkan. Karena itu, mereka berusaha melenyapkan KM Baginda I dengan cara menembaki dan mengejarnya untuk ditabrak agar tenggelam. Menurut Hasanuddin, mereka memang sering melihat bukan hanya satu-dua, tetapi puluhan kapal nelayan Thailand beroperasi di perairan Indonesia.

"Kami yakin, kapal-kapal nelayan tanpa nomor selar itu kapal nelayan Thailand,"kata Hasanuddin dalam laporannya.

Jangan menuding
Kapten Laut (KH) Wawan Gunawan mengatakan, dalam operasi yang dilakukan kapal-kapal TNI AL dari jajaran Lantamal I akhir-akhir ini, jarang sekali ditemukan kapal nelayan asing mencuri ikan di perairan Indonesia. Apalagi setelah operasi pemberantasan dengan sandi Sabang Jaya ke-21 akhir Nopember 1999 berhasil ditangkap 56 kapal nelayan asing (Thailand---Red) dengan 1.276 ABK-nya.

"Tentang pelaku penembakan, kita jangan cepat-cepat menuding bahwa pelakunya adalah ABK kapal nelayan ikan Thailand. Bisa saja ABK kapal ikan lain," ujarnya.

Namun demikian, ABK KM Baginda I maupun beberapa ABK kapal nelayan Indonesia lainnya yang dihubung di Belawan menegaskan, hampir bisa dipastikan 100 persen pelaku penembakan adalah ABK kapal ikan nelayan Thailand. Itu bisa dipastikan setelah melihat ciri-ciri para ABK-nya termasuk bahasa yang digunakan. Menurut mereka, sudah bukan menjadi rahasia umum kalau kapal ikan asing kembali merajalela menjarah ikan di perairan Indonesia.(Kompas Minggu, 29 Oktober 2000)