INDIRA GANDHI, Mati Demi Imajinasi

Hari terakhir di bulan Oktober 1984, pagi hari pukul 09.12 waktu setempat dengan sari kuning kunyit ia melangkah keluar dari istananya. Tiba di halaman rumahnya-antara Safdarjung Road 1 dan kantornya di Akbar Road 1-suara letusan pertama dari duapuluh rentetan meletup. 

Tembakan pertama dari sekitar 20 berondongan menusuk. Sang perdana menteri langsung tersungkur menghunjam tanah begitu rentetan tembakan mencecar. Dibawah pengawasan ketat paswal keperdanamentrian, perdana menteri India itu ditembak mati oleh Beant Singh dan Satwant Singh, dua anggota pengawalnya-anggota suku pemberang dari Punjab.

Maka semua orang tak ragu, kaum Sikh berada dibelakang pembunuhan itu. Kira-kira lima bulan sebelumnya, dalam usaha meredam kekerasan yang berkobar di Punjab dan daerah-daerah yang bertetangga, Nyonya Gandhi telah memerintahkan tentara India menyerbu rumah ibadah paling suci agama Sikh, Kuil Emas di Amritsar. 

Agama orang Sikh merupakan kepercayaan yang lahir pada awal abad keenambelas. Pendirinya guru Nanak. Agamanya bertujuan memadukan aspek Hinduisme dan Islam sambil menyingkirkan segi--segi yang dipandang kurang baik dari kedua agama tersebut.

Sebenarnya inilah keputusan tersulit yang harus diambil nyonya perdana menteri, selama lima belas tahun kepemimpinannya. Tujuannya, hanya untuk memaksa keluar Jarnail Singh Bhindranwale, pemimpin kaum ekstrrimis Sikh yang bersembunyi di kuil itu dari kejaran aparat keamanan setelah melakukan serangkaian tindak kekerasan. Karena dari kuil itulah, Jarnail mengkoordinasikan dan merencanakan pembunuhan kaum Hindu.

Kekerasan langsung menyeruak dijalan, ketika kematian Nyonya Gandhi diumumkan dari rumah sakit. Dimulai dari sekitar rumah sakit, orang Sikh--yang mudah dikenali dengan sorban yang melilit dikepalanya--menjadi korban pertama. Mobil Presiden Zail Singh--ujung namanya yang menujukkan orang Sikh--dilempari batu.

Pagi besoknya, Delhi langsung membara. Rumah dan harta benda orang Sikh di seluruh kota ludes. Pusat perdagangan Connaught Circus,restoran juga hotel orang Sikh diserang. Pembunuhan massal orang Sikh berkobar lebih jauh akibat desas desus. Bahkan ada yang mengatakan orang Sikh telah meracuni suplai air bersih Dehli. Akibatnya, pembantaian orang Sikh pun berjalan terus menerus sampai hari ketiga kematian sejak berita kematian Indira Gandhi tersiar.

Angka resmi kematian mencapai 2.733 orang, sedangkan sebuah lembaga hak asasi manusia, Citizen's Justice Committee, menyebut 3.870 jiwa, itu baru Dehli.

"...Pembunuhan telah membuat kaum yang cepat "meledak" dan bangga diri itu telah jatuh terhina dan merasa terkepung...menandai berakhirnya kehidupan normal orang-orang Sikh," tulis seorang wartawan Sikh.

Sumber: Bonus MATRA 1991