LIMA KORBAN KANIBAL DI COLORADO

Catatan Kematian:

Musim dingin 1874, lima orang pencari emas dan perak di pegunungan San Juan, Colorado---masing-masing Shanon Bell, Israel Swan, James Humphrey, George Noon, dan Frank Miller---membayar Alfred Packer sebagai petunjuk jalan. Anehnya, enam minggu kemudian Parker kembali ke kota sendirian. Kepada orang-orang, ia mengatakan bahwa ia kehilangan kelima penambang saat datang badai salju.

Memang, minggu-minggu itu tejadi badai salju yang sangat dahsyat. Namun, tak semua penduduk percaya. Malahan sebagian dari mereka menaruh curiga kepadanya. Parker panjang lebar bertutur tentang kesulitan dan penderitaan di tengah badai itu. Sampai kesulitan mendapatkan makanan. Lucunya, ia justru tampak gemuk. Keuangan Parker pun kini lebih baik daripada sebelumnya.

Untungnya, seorang petualang menemukan jenazah kelima orang yang dinyatakan hilang dalam keadaan parah. Ia mengatakan bahwa telah terjadi perbuatan curang kepada mereka. Petualang itupun membeberkan semuanya kepada Harper's Weekly. Dan akhirnya pihak berwajib mengumumkan bahwa ditubuh para korban ditemukan "tanda kekejaman luar biasa", mereka dibunuh dengan kapak atau beliung.

Penyelidikan Forensik:

James Starr, Douglas Ubelyker, Walter Birky, Ahli antropologi forensik dari Univ. Arizona; Lucien Haag, ahli tanda alat (tool-markz); dan James Ayres, arkeolog dari Univ. Arizona.

Misteri pembunuhan:

Sebelum terjaring pihak berwajib atas tuduhan melakukan pembunuhan, Parker keburu melarikan diri, selama sembilan tahun ia nyaman menghirup udara segar (bebas), tak ditemui jejaknya. Sampai akhirnya tahun 1883 ia tertangkap.

Dalam sidang pengadilan, ia mengaku empat orang diantara yang tewas dibunuh Shannon Bell. Ternyata, Shannon juga berusaha menembaknya. Karena itu ia mencoba membela diri yang mengakibatkan Shannon tewas. Walau begitu, Parker tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati, tapi pada sidang berikutnya, ia menang karena alasan-alasan teknis. Dan akhirnya, ia mendapatkan ganjaran kerja paksa selama empat puluh tahun.

Menjelang Penggantian abad, sebuah surat kabar Denver memuat tulisan seorang kolumnis yang meragukan bahwa Parker bersalah. Ternyata, tulisan ini berpengaruh luas. Dan pada 1901, Parker bebas dengan syarat. Enam tahun kemudian ia meninggal dunia. Pertanyaan yang muncul berikutnya: benarkah Parker tak bersalah? Apakah ia seorang pembunuh keji yang memakan tubuh korban?

Petunjuk yang ditemukan: 

Bulan Juli 1989, jenazah kelima penambang digali. Mereka dibawa dibawa ke Univ. Arizona, tempat Birky menjabat sebagai kurator antropologi fisik/ragawi. "Kelima jenazah itu dalam kondisi baik, terutama karena tingkat kandungan asam di situs perkuburan mereka rendah," papar Birky.

Tak satu pun dari tubuh mereka yang dipotong-potong. Namun, sangat jelas ada tanda-tanda bekas dibacok kapak pada tengkorak masing-masing. Tubuh mereka terlihat meninggalkan bekas bahwa dagingnya disayat--sayat (defleshed).

Setelah kerangka digabung, Lucien Hang mengidentifikasi bekas-bekas yang ada dibagian tulang kelima korban. Menggunakan mikroskop, Hang memeriksa pola-pola alat yang membekas pada tulang-tulang korban. Ia kemudian membuat karet silikon yang dipakai untuk mengawetkan tanda-tanda tersebut untuk penelitian tambahan.

Menurut para peneliti, jumlah, jenis, dan lokasi bekas alat (senjata) yang tertinggal ditulang--tulang para korban tidak menunjukkan misteri. Dari situ, dapat diketahui, bagaimana para penambang itu mati, dan apa yang terjadi setelah kematian mereka.

"Kelima orang itu mati terbunuh," jelas Birky, " Bekas-bekas di tubuh mereka menunjukkan bahwa senjata tajamlah yang melukai mereka. Dari bekas--bekas goresan senjata tajam yang ada di tubuh mereka dipastikan bahwa setelah dibunuh daging mereka disayat--sayat (dilepaskan dari tulang)." 

Dilihat dari luka--luka itu, jelas menunjukkan keadaan korban yang menbela diri waktu diserang. Mereka menggangkat lengan mereka keatas untuk menangkis kibasan kapak atau belitung. Ada yang mampir di kepala, kemungkinan penyerang melakukannya waktu korban tidur. Banyak diantara tulang-belulang ini meninggalkan bekas pisau yang tajam. Dan inilah petunjuk yang penting, mereka memang disayat setelah dibunuh.

Terus, bagaimana dengan Parker yang menuturkan Shannon Bell yang menembak kawan--kawannya, termasuk dia yang kemudian membela diri dari serangan Bell? Tampaknya fakta berkata lain. Seorang sangat mungkin menjadi pembunuh kelima korban, mengingat luka yang ditinggalkan masing--masing korban mirip. Dan, yang penting, para peneliti hanya menemukan satu luka tembakan dari seorang korban. Konon, luka itu ada sebelum korban dibunuh.

Kesimpulan:

Pengakuan Parker tak menghalangi diadakan penyelidikan cermat pada kasus tersebut. Ternyata juri membuat keputusan yang benar dan para pembelanyalah yang terbukti salah. Alfred parker memang "si Kanibal Colorado".

Sumber: Matra No. 89 Desember 1993