Maryati Ditemukan Tewas di Hutan Paliyan
Leher Dijerat, Mulut Dibungkam Dedaunan Kering

Wonosari,
Mayat seorang wanita, yang diketahui bernama Maryati (18) warga Dawung Kecamatan Gedangsari Gunungkidul, ditemukan di tengah hutan Cangkrng Desa Karangasem Kecamatan Paliyan, Sabtu pagi (28/10). Saat ditemukan, leher Maryati terjerat tali plastik. Perempuan malang ini dibunuh secara kejam.

Selain dalam keadaan leher terjerat, mulut korban disumbat dengan daun akasia serta daun mahoni kering. Sewaktu ditemukan kondisi mayat sudah dalam keadaan kaku. Namun diduga Maryati dibunuh malam harinya.

Kapolres Gunungkidul Superintendent Drs. Charles Maail menyatakan masih akan melacak kasus ini. "Kami masih akan melacak keberadaan korban selama ini di tempat tinggalnya," kata Charles.

Selain itu Satserse yang menangani kasus ini, dipimpin Kasat Serse Polres Gunungkidul Senior Inspektur Suranto Priyono masih terus melakukan pemeriksaan di sekitar tempat kejadian. Tidak menutup kemungkinan tempat ditemukannya jenazah korban, hanya menjadi ajang pembuangan jenazah, sementara lokasi pembunuhan di tempat lain. Tetapi dengan melihat situasi tengah hutan yang sepi, apalagi malam hari, bahkan jauh dari pemukiman penduduk, bisa juga korban dihabisi di tempat ini.

Melihat kondisi korban, tindakan pembunuhan tergolong sadis. Sebelum peristiwa terjadi, diduga kuat korban berusaha melawan bahkan menjerit. Hal ini dikuatkan dengan tindakan pelaku pembunuhan yang menjerat leher korban dan menyumbat mulut wanita ini dengan daun-daun kering yang banyak ditemukan di sekitar kejadian.

Mayat Maryati ditemukan ketika salah satu warga Desa Karangasem melewati tengah hutan Cangkring. Ketika sedang menelusuri jalan setapak, ia menemukan mayat wanita yang sudah kaku. Korban memakai celana panjang dan baju lengan panjang jean warna biru. Di dekatnya ditemukan tas wanita yang berisi dompet yang di dalamnya terselip KTP atas nama korban.

Di sekitar lokasi ditemukannya mayat masih terlihat ada bekas goresan pada tanah. Diduga Maryati sempat diseret hingga beberapa meter. "Tetapi korban diseret dalam keadaan sudah tewas atau masih hidup belum diketahui," tambah sumber di kalangan kepolisian.

Beberapa warga desa sekitar hutan Cangkring mengakui tidak melihat tanda-tanda yang mencurigakan sebelum kasus ini terjadi. Hutan Cangkring Desa Karangasem yang dibelah jalan besar jurusan Wonosari-Paliyan dan jalan itu dilalui berbagai kendaraan besar ataupun kecil. Karena lokasinya yang sejuk, dengan udara segar serta pepohonan yang rimbun, di sekitar hutan ini, terutama pada hari libur sering digunakan untuk tempat pacaran.(Bernas, 29 Oktober 2000)