Penggalian Korban Priok
Tim Forensik Temukan Lima Kerangka Lagi

Jakarta: Tim Forensik peristiwa Tanjungpriok kembali berhasil menemukan lima kerangka mayat baru di sekitar pekuburan Kramat Genceng, Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (13/9) pagi. Kelima mayat tersebut ditemukan setelah tim forensik melakukan penggalian selama lebih kurang satu jam. Dengan ditemukannya kelima kerangka baru ini, maka delapan kerangka mayat yang diduga korban peristiwa Tanjungpriok telah berhasil ditemukan dan penggaliannya berhasil diselesaikan. 

Sehari sebelumnya, tim forensik juga telah berhasil menemukan tiga kerangka mayat lainnya di lokasi yang sama. Penemuan lima kerangka mayat terbaru ini sekaligus juga membantah keterangan yang disampaikan mantan Pangdan Jaya, Jendr. (Purn.) Try Sutrisno, dan rohaniawan Islam Kodam V Jaya (Rohibdam), Mataoni dan AH Kusin, kepada Komnas HAM. Ketika itu mereka menyatakan korban peristiwa Priok yang dimakamkan di Pondok Rangon hanya berjumlah tujuh orang. 

Penggalian itu sendiri dimulai sejak pukul 09.40 WIB hingga pukul 10.25. Prosesnya berjalan lancar karena dibantu dengan kondisi tanah yang gembur, sehingga memudahkan tim dokter memisahan kerangka mayat dari tanah. Kondisi ini berbeda saat tim forensik melakukan penggalian di pekuburan Mengkok, Sukapura, Tanjung Priok. Saat itu, tim forensik kesulitan melakukan penggalian karena kondisi tanah di sekitar tempat itu sangat keras dan berbatu. Akibatnya, penggalian memakan waktu hingga berjam-jam. 

Sementara itu, Ketua Yayasan 12 September 1984, Dewi Wardah, mengungkapkan tentang adanya empat titik baru yang diyakini sebagai kuburan korban peristiwa Priok lainnya. Wardah mendapatkan informasi tersebut dari warga sekitar yang, lagi-lagi, tidak mau disebutkan identitasnya. Keempat titik tersebut saat ini telah diberi pembatas oleh keluarga korban Tanjungpriok. Mereka juga telah meminta pihak Tim Tindak Lanjut hasil KP3T Komnas HAM untuk melakukan penggalian di empat titik baru tersebut, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat ditemukannya delapan kerangka mayat tersebut. 

Tapi sampai sejauh ini, pihak humas Komnas HAM sendiri belum dapat memberikan keterangan kepada pers, apakah akan dilakukan penggalian di empat itik tersebut atau tidak. Mereka masih menunggu kedatangan Ketua Tim Tindak Lanjut KP3T, Koesparmono Irsan, yang kabarnya pagi ini sedang memberikan kuliah umum tentang HAM di Sekolah Calon Perwira (Secapa), Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber: TEMPO Interaktif, 13 Sep 2000, Erwin Prima Z)