Hermawan Sulistyo:
"Versi Tentara Tidak Benar, 
Tapi Omong Kosong Kalau PKI Tak Terlibat"

DAN orang pun berani mempertanyakan dari segala sisi tentang yang dinamakan G30S yang terjadi di tahun 1965. Benarkah pembunuhan para jenderal didalangi PKI sebagai partai dan bukannya hanya sejumlah "oknum"nya saja? Atau PKI hanya korban sedangkan dalang di baliknya adalah tentara? Lalu Soeharto, yang dua tahun setelah peristiwa itu menjadi presiden, di mana posisinya? Terlibat? Sekadar ambil kesempatan di tengah kekisruhan? Dan lain-lain.   lanjut >>

Gubernur Maluku Saleh Latuconsina: 
"Ambon Itu Bagaikan Benang Kusut ..." 

PENEMBAK jitu di Maluku, menurut Gubernur Maluku Saleh Latuconsina, adalah bagian dari skenario pihak tertentu. Dengan kehadiran sniper itu, dipancinglah kemarahan kedua pihak. Faktor lain yang juga memicu kerusuhan adalah timbulnya sikap berpihak di kalangan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri. Contohnya, luluh lantaknya Asrama dan Gudang Peluru milik Brimob Polda Maluku di kawasan Tantui, yang menyebabkan pasukan Brimob cerai berai.  lanjut >>

Djaja Surya Atmadja SpF, PhD: 
"Bukti Kekerasan Bukan Hanya di Kepala" 

Djaja Surya Atmadja SpF, PhD merupakan ahli identifikasi forensik dengan menggunakan deoxy ribonucleic acid(DNA) satu-satunya di Indonesia. Anggota tim forensik dari FK-UI turut memeriksa kondisi kerangka para korban Tanjungpriok. Berdasarkan hasil tesnya, para korban diketahui mengalami tindak kekerasan sebelum akhirnya menemui ajal. Hal ini tampak dari warna tulang di bagian luar dan dalam yang berwarna kehitaman.
lanjut >>

De Ronnie, Pengamat Politik Internasional dan Direktur La Kasspia :
"PBB Bisa Masuk Aceh atas Permintaan RI"

Bagaimana cara PBB bisa masuk ke suatu negara untuk membantu menyelesaikan
konflik?
Ada pengalaman sejarah di tingkat internasional bahwa apabila ada sebuah konflik yang berlarut-larut, misalnya, selama hampir 25 tahun, itu memungkinkan hadirnya pihak internasional untuk mengambil inisiatif
memberikan solusi penyelesaian bagi konflik tersebut. Tetapi, ada kendala di tingkat nasional di mana sebuah negara luar, bahkan PBB sekalipun, tidak bisa dengan mudah melakukan intervensi ke negara yang mengalami konflik. Paling mungkin yang dilakukan adalah tekanan atau sanski berupa embargo. lanjut >>